Nature vs Nurture mana yang lebih berperan dalam suksesmu

Jumat, 11 April 2025 - 12:12 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi Dua Seniman yang tumbuh dengan Bakat dan Latihan

Ilustrasi Dua Seniman yang tumbuh dengan Bakat dan Latihan

Ruanginspirasimu.com – Apakah kamu seringkali mendengar, orang merasa minder saat melihat orang lain begitu berbakat di bidang tertentu? Mereka terlihat seperti “terlahir untuk sukses.” Sementara mereka yang minder… merasa harus jungkir balik dulu hanya untuk bisa sedikit saja mengimbangi.

Pertanyaan seperti “Apakah aku memang tidak berbakat?”
atau “Apakah aku bisa sukses meski dari awal biasa saja?” sering kali muncul dalam benak banyak orang.

Nah, ini saatnya kita kupas secara mendalam dan inspiratif tentang peran bakat (nature),
dan latihan serta lingkungan (nurture) dalam keberhasilan hidup dan karier.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Apa Itu Nature dan Nurture?

Nature adalah segala sesuatu yang datang dari dalam diri sejak lahir,
Bisa berupa genetik, kecenderungan kemampuan, bahkan temperamen.

Nurture adalah segala sesuatu yang membentukmu sejak kecil—lingkungan, pendidikan,
pengalaman, dukungan sosial, hingga pola pikir yang kamu pelajari.

Keduanya saling berkaitan.
Tapi dalam banyak kasus kehidupan nyata, nurture punya peran yang jauh lebih besar dari sekadar bawaan lahir.

Mitos Umum yang ada, “Sukses itu Karena Bakat!”
Fakta menarik dari riset menunjukkan bahwa bakat bukanlah faktor utama kesuksesan.

Dalam bukunya Outliers,
Malcolm Gladwell memperkenalkan konsep “10.000 Hours Rule”,
yang menyatakan bahwa seseorang bisa menjadi ahli dalam bidang apa pun,
jika ia berlatih dengan fokus selama kurang lebih 10.000 jam.

Artinya?
Kerja keras dan konsistensi jauh lebih penting daripada bakat bawaan.

Bagaimana Peran Pendidikan dalam Menumbuhkan Potensi

Ini yang sering dilupakan, pendidikan yang tepat adalah salah satu kunci nurture paling kuat.

Bayangkan dua anak yang memiliki potensi sama.

Anak pertama diberi ruang untuk eksplorasi, dorongan dari guru yang suportif,
serta lingkungan belajar yang menyenangkan.
Anak kedua berada dalam sistem yang menuntut hasil cepat, penuh tekanan, dan minim empati.
Siapa yang lebih besar peluangnya untuk berkembang? Jawabannya jelas.

BACA JUGA  Inspirasi Lirik Lagu Berani Bermimpi dari Naura, Nyanyian Inspirasi untuk Meraih Cita

Pendidikan yang tidak hanya berorientasi pada nilai,
tapi juga pada karakter dan keterampilan hidup, akan melipatgandakan potensi anak,
bahkan yang awalnya merasa “tidak berbakat”.

Bakat Tanpa Latihan sama dengan Potensi yang Terlupakan

Kita semua pasti pernah tahu seseorang yang jago banget menggambar sejak kecil.
Tapi, seiring waktu, dia berhenti menggambar, tidak pernah diasah, tidak pernah dilatih.
Akhirnya… kemampuannya menguap begitu saja.

Sebaliknya, ada juga yang awalnya “nggak bisa gambar sama sekali.
” Tapi karena terus latihan, belajar dari berbagai sumber,
dan dikritisi oleh mentor, dia justru bisa menjadikan itu sebagai career path.”

Moral of the story:
Bakat hanya permulaan. Latihan adalah pengubah nasib.

Mindset yang Perlu Dimiliki oleh semua

Dalam dunia psikologi,
dikenal istilah growth mindset, sebuah pola pikir bahwa kemampuan bisa dikembangkan lewat usaha, belajar, dan ketekunan.

Sebaliknya, fixed mindset percaya bahwa kemampuan itu tetap.
Kalau nggak bisa, ya nggak bisa. Titik.

Kalau kamu ingin berkembang, punya karier yang terus naik,
dan menjadi versi terbaik dari dirimu, kamu perlu memilih mindset yang benar.

📚 3 Hal Penting yang Menentukan Kariermu,
Pertama adalah percaya Pendidikan yang Mendukung Proses, Bukan Hanya Hasil,
Kita butuh sistem pendidikan yang menghargai proses belajar.
Yang tidak hanya menghitung skor ujian, tapi juga mendorong eksplorasi, kreativitas, dan kerja sama.

Kedua pastinya Lingkungan yang Menguatkan,
Baik lingkungan keluarga, sekolah, maupun tempat kerja,
harus menjadi tempat yang tidak hanya memberikan tekanan, tapi juga dukungan emosional, psikologis, dan mental.

Ketiga karena Kebiasaan Belajar dan Melatih Diri,
Setiap orang yang sukses punya satu kesamaan,kebiasaan belajar.
Bukan berarti harus baca buku terus-menerus,
tapi bisa juga dalam bentuk praktik, evaluasi diri, hingga mencari feedback dari orang lain.

BACA JUGA  Lakukan Ini !!! Rahasia untuk membuatmu Disiplin dan Tepat Waktu berangkat Kerja

Apa Peran Orang Tua?

Bagi kamu yang sudah menjadi orang tua, atau akan jadi, ini penting,
Jangan hanya fokus pada bakat anak. Fokuslah pada bagaimana kamu bisa memfasilitasi proses latihannya.

Tanyakan pada mereka, Apa yang membuat mereka penasaran?
Ajaklah mereka untuk Eksplorasi berbagai bidang tanpa takut salah.
Selalu Dukung dan temani mereka menjalani dan menikmati dalam proses belajar, bukan hasil akhir.
Anak yang didampingi orang tua dengan growth mindset,
akan tumbuh jadi individu yang percaya diri dan ulet, terlepas dari seberapa “berbakat” mereka di awal.

Ingat Sukses Bukan Warisan Genetik

Kamu tidak perlu terlahir jenius untuk sukses.
Kamu hanya perlu mau belajar, terus tumbuh, dan tidak takut gagal.

Ingat, banyak orang berbakat yang gagal karena menyerah di tengah jalan.
Tapi banyak orang biasa-biasa saja yang jadi luar biasa karena konsistensi dan pola pikir yang benar.

Jadi, saat kamu merasa “nggak berbakat,”
ubah pertanyaanmu jadi,

“Apa langkah kecil yang bisa aku lakukan hari ini agar aku jadi lebih baik dari kemarin?”

Karena pada akhirnya, nurture mengasah apa yang nature berikan.

Kalau kamu merasa artikel ini membuka pandangan,
dan bisa membantu orang lain yang selama ini merasa minder karena merasa “nggak berbakat,”
yuk bagikan ke mereka!
Karena bisa jadi, satu artikel ini membuka jalan besar bagi masa depan seseorang.

SALAM INSPIRASI !!!

Sumber Berita : Diolah dari Berbagai Sumber

Berita Terkait

Menemukan Jalan Tengah, Antara Karier, Keluarga, dan Jati Diri Perempuan
Peran Guru dan Sistem Pendidikan dalam Mengatasi Imposter Syndrome pada Perempuan
Saatnya Perempuan Bersuara, Berani, Bukan Berisik
Peran Orang Tua jika Anak Perempuanmu Mengalami Imposter Syndrome
Inspirasi dari R.A. Kartini, Cahaya dari Masa Lalu, Lentera untuk Masa Depan
Mindset dan Pola Pikir adalah Titik Awal Segalanya
Growth Mindset dan Masa Depan Karir, Tiket Bertahan di Era Perubahan
Membangun Growth Mindset Bukan Instan, Tapi Bisa Dimulai Sekarang

Berita Terkait

Jumat, 25 April 2025 - 21:21 WIB

Menemukan Jalan Tengah, Antara Karier, Keluarga, dan Jati Diri Perempuan

Kamis, 24 April 2025 - 15:15 WIB

Peran Guru dan Sistem Pendidikan dalam Mengatasi Imposter Syndrome pada Perempuan

Kamis, 24 April 2025 - 09:09 WIB

Saatnya Perempuan Bersuara, Berani, Bukan Berisik

Rabu, 23 April 2025 - 15:15 WIB

Peran Orang Tua jika Anak Perempuanmu Mengalami Imposter Syndrome

Senin, 21 April 2025 - 12:12 WIB

Inspirasi dari R.A. Kartini, Cahaya dari Masa Lalu, Lentera untuk Masa Depan

Berita Terbaru

Ilustrasi Profesi Perempuan yang Fleksibel tetap produktif dan berkarya

Pengembangan Diri

Menemukan Jalan Tengah, Antara Karier, Keluarga, dan Jati Diri Perempuan

Jumat, 25 Apr 2025 - 21:21 WIB

Perempuan Bersuara di Lingkungan Kerja

Pengembangan Diri

Saatnya Perempuan Bersuara, Berani, Bukan Berisik

Kamis, 24 Apr 2025 - 09:09 WIB