Ruanginspirasimu.com – Kamu pernah merasa tegang ketika harus berbicara di depan banyak orang, tapi kemudian langsung rileks setelahnya?
Atau mungkin pernah merasakan gugup dan jantung berdebar ketika ada tantangan baru?
Itu adalah bagian dari aktivitas sistem saraf simpatik dan parasimpatik kita.
Bagi sebagian besar orang, dua sistem ini masih terdengar asing.
Padahal, memahami bagaimana saraf simpatik dan parasimpatik bekerja,
bisa memberikan kita alat yang sangat kuat untuk pengembangan diri.
Sistem saraf kita, terutama yang terdiri dari saraf simpatik dan parasimpatik,
memiliki peran yang besar dalam merespons tantangan, menghadapi stres,
dan menjaga keseimbangan tubuh kita.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Nah, dalam artikel ini,
kita akan mempelajari,
bagaimana kedua saraf ini bekerja serta bagaimana kita bisa memanfaatkannya untuk mengoptimalkan proses pengembangan diri.
Apa itu Saraf Simpatik dan Parasimpatik?
Sistem saraf otonom kita dibagi menjadi dua bagian utama,
saraf simpatik dan saraf parasimpatik.
Keduanya bekerja secara otomatis, tanpa kita sadari, tetapi memiliki fungsi yang berbeda.
Sekilas Tentang Saraf Simpatik
Bayangkan situasi di mana kamu tiba-tiba dikejutkan atau dihadapkan pada ancaman,
entah itu fisik atau emosional.
Saraf simpatik akan langsung aktif,
memberikan respons yang dikenal sebagai “fight or flight” atau “melawan atau lari.”
Tugas utama saraf simpatik adalah mempersiapkan tubuh untuk menghadapi situasi stres atau bahaya.
Ketika aktif,
saraf simpatik meningkatkan detak jantung, mengalirkan lebih banyak darah ke otot-otot kita,
dan membuat kita siap beraksi.
Sumber Berita : Diolah Dari Berbagai Sumber
Halaman : 1 2 3 4 Selanjutnya