Ruanginspirasimu.com — Pernahkah kamu merasa emosimu datang begitu cepat hingga kamu menyesal setelah bereaksi? Kamu marah tanpa tahu penyebabnya, sedih tanpa alasan jelas, atau kecewa karena harapanmu tidak terpenuhi. Semua itu manusiawi. Namun, perbedaan antara mereka yang tenggelam dalam emosinya dan mereka yang bisa bangkit dengan tenang adalah satu hal sederhana yaitu self-awareness.
Self-awareness bukan hanya tentang mengetahui siapa dirimu,
tetapi juga memahami bagaimana kamu merasakan sesuatu,
kenapa kamu merasakannya, dan bagaimana kamu meresponsnya.
Ketika kamu mengenali emosimu, kamu tidak lagi dikendalikan olehnya.
Kamu menjadi pengemudi yang mengarahkan kendaraan hidupmu, bukan penumpang yang terseret oleh arus perasaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Emosi Tidak Selalu Musuh
Banyak orang menganggap emosi negatif seperti marah, takut, atau kecewa sebagai sesuatu yang buruk.
Padahal, emosi hanyalah sinyal.
Ia hadir untuk mengingatkan ada sesuatu di dalam diri yang butuh diperhatikan.
Misalnya, rasa marah sering muncul karena ada batas yang dilanggar,
rasa takut karena ada sesuatu yang ingin kamu lindungi, dan rasa sedih karena ada kehilangan yang bermakna.
Saat kamu mampu melihat emosi sebagai pesan, bukan ancaman, kamu mulai membuka ruang bagi kesadaran.
Kamu tidak lagi menolak perasaan itu, tapi mendengarkannya dengan lembut.
Ada beberapa langkah-langkah mengelola emosi dengan Self-Awareness yang bisa kamu coba,
Berhentilah sejenak sebelum bereaksi.
Karena ketika emosi muncul, tarik napas panjang dan beri jeda.
Reaksi yang spontan sering kali justru memperburuk keadaan.
Cobalah berikan nama pada perasaanmu,
Alih-alih berkata “aku stres”, coba spesifik, “aku cemas karena takut gagal.”
Menamai emosi membantu otak memahami dan menenangkan diri.
Jangan lupa, Coba tanyakan pesan di balik emosi itu,
Apa yang ingin disampaikan rasa marahmu?
Mungkin kamu butuh ruang untuk istirahat atau merasa tidak dihargai.
Ekspresikan dengan cara sehat.
Tulis jurnal, berjalan sebentar, atau bercerita dengan seseorang yang kamu percayai.
Emosi yang dipahami tidak lagi menekan, tapi membebaskan.
Sumber Berita : Diolah Dari Berbagai Sumber
Halaman : 1 2 Selanjutnya






















