Apa yang Sebenarnya Terjadi Saat Kita Merasa Lapar? Memahami Sinyal Tubuh dengan Lebih Bijak

Minggu, 20 Juli 2025 - 17:17 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Hubungan Lapar, Emotional Hunger dan Pengembangan Diri

Hubungan Lapar, Emotional Hunger dan Pengembangan Diri

Ruanginspirasimu.com – Ketika kamu merasa tiba-tiba lapar, padahal baru saja makan satu atau dua jam sebelumnya. Atau sebaliknya, lupa makan karena terlalu sibuk, lalu tubuh terasa lemas dan sulit konsentrasi? Rasa lapar bukan sekadar pertanda perut kosong. Ia adalah alarm alami tubuh yang muncul dari proses kompleks, menggabungkan kerja otak, hormon, emosi, dan bahkan spiritualitas manusia.

Mari kita pahami bersama, kenapa tubuh kita bisa merasa lapar, dan kenapa penting untuk tidak mengabaikannya, khususnya jika kamu sedang dalam proses bertumbuh, baik secara pribadi maupun dalam karier.

Lapar Itu Bukan Cuma Soal Makanan

Lapar adalah bagian dari sistem cerdas tubuh yang terus bekerja untuk menjaga keseimbangan.
Dan di balik sinyal ini, ada pelajaran berharga tentang kesadaran, manajemen diri,
hingga cara kita bertumbuh dalam hidup dan karier.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tubuh manusia dirancang dengan mekanisme luar biasa untuk menjaga keseimbangan.
Salah satunya adalah kemampuan untuk mengirimkan sinyal saat energi mulai menipis.
Inilah yang kita kenal sebagai rasa lapar.

Beberapa jam setelah kamu makan, tubuh mulai menghabiskan cadangan glukosa dalam darah.
Perut yang kosong akan berkontraksi dan menimbulkan suara gemuruh.
Tapi itu belum semua.
Pada saat inilah hormon bernama ghrelin mulai dilepaskan oleh sel-sel di lambung.
Pada titik tertentu,
lambung melepaskan hormon bernama ghrelin yang naik menuju otak khususnya bagian hipotalamus,
untuk memberi sinyal bahwa energi perlu diisi kembali.
Ghrelin kemudian naik ke otak, khususnya ke bagian hipotalamus, lalu mengaktifkan pusat nafsu makan.

Disinilah, Fungsi keseimbangan tubuh terjadi,
Lapar sebagai alarm alami tubuh yang cerdas,
Rangkaian ini tidak hanya menimbulkan sensasi fisik seperti perut kosong atau suara gemuruh,
tapi juga memicu dorongan psikologis untuk makan.
Menariknya, ini adalah bukti bahwa tubuh dan pikiran kita terhubung begitu dalam.
Kamu jadi merasa lapar, ingin makan, atau tiba-tiba membayangkan nasi padang atau burger keju favoritmu.
Tapi bukan hanya tubuh yang bicara, pikiran dan emosi juga ikut nimbrung.

BACA JUGA  Kisah Inspirasi Abdul Rahman Ibn Auf: Perjalanan Penuh Kesabaran dan Kebajikan"

Tubuh, Emosi, dan Pikiran, Satu Paket Rasa Lapar

Kadang-kadang kita lapar bukan karena butuh makan, tapi karena merasa bosan, stres, atau gelisah.
Ini yang disebut emotional hunger.
Ia muncul dari kondisi psikologis, bukan dari kebutuhan fisik.
Dan sering kali, emotional hunger bisa menipu kita.

Ada rasa lapar yang muncul bukan karena tubuh butuh energi, melainkan karena jiwa sedang tidak tenang.
Kita mencari makanan untuk mengisi kekosongan yang sebenarnya tidak berasal dari perut, melainkan dari batin.
Maka menjadi penting untuk mengenali, apakah kamu sedang benar-benar lapar,
atau hanya butuh rehat, kejelasan, atau bahkan pelukan?

Inilah sebabnya penting untuk belajar membedakan,
apakah kamu benar-benar lapar secara fisik, atau sedang mencari pelarian dari tekanan dan rasa jenuh.
Karena tubuh dan emosi bekerja begitu erat, rasa lapar juga bisa menjadi jendela untuk mengenali kondisi batinmu.

Belajar membedakan dua jenis lapar ini bisa membuatmu lebih sadar dalam mengambil keputusan,
termasuk dalam mengelola energi dan emosi saat bekerja atau menghadapi tantangan hidup.

Misalnya,
saat kamu menunda makan terlalu lama,
kamu bukan cuma jadi lemas, tapi juga lebih mudah marah,
sulit konsentrasi, bahkan kehilangan semangat.
Itu semua adalah efek dari kebutuhan fisik yang tidak terpenuhi.

Hal ini merupakan sebuah proses yang tidak sesederhana kelihatannya,
Setelah makanan masuk, tubuh memulai proses berikutnya.
Hormon-hormon seperti insulin dan leptin mulai bekerja memberi tahu otak bahwa tubuh sudah kenyang.
Tapi, sinyal ini tidak instan,
dibutuhkan sekitar 20 menit agar perasaan kenyang terasa utuh.

Jika kamu terbiasa makan terburu-buru, sinyal ini bisa terlewat,
dan kamu akhirnya makan lebih banyak dari yang dibutuhkan.
Karena itu, makan dengan perlahan dan penuh kesadaran,
adalah bagian penting dari menjaga tubuh dan pikiran tetap selaras.

BACA JUGA  Bedah Inspirasi Lirik Lagu Januari dari Glenn Fredly

Karena itulah, makan bukan cuma soal mengisi perut.
Ia adalah proses kesadaran—kesadaran bahwa tubuhmu perlu diberi perhatian dan waktu.
Saat kamu mulai mendengarkan tubuhmu,
kamu sedang membangun hubungan yang lebih sehat dan selaras dengan dirimu sendiri.

Sumber Berita : Diolah Dari Berbagai Sumber

Berita Terkait

Strategi Personal Branding Autentik untuk Profesional Muda
Strategi Praktis Mengatasi Parental Burnout bagi Orang Tua
Tanda-Tanda Parental Burnout, Saat Jadi Orang Tua Tak Lagi Memakai Hati
Mengenal Diri Lewat Emosi Dengan Latihan Self-Awareness
Self-Awareness, Kunci Hidup Seimbang dan Bahagia
Tips Praktis dari 7 Habits agar Hari Seninmu Selalu Produktif dan Penuh Energi
7 Kebiasaan Efektif yang Mengubah Hidupmu, Belajar dari Buku Stephen Covey
3 Lagu Inspiratif yang Menyulut Semangat Hidupmu

Berita Terkait

Jumat, 7 November 2025 - 15:15 WIB

Strategi Personal Branding Autentik untuk Profesional Muda

Kamis, 6 November 2025 - 12:12 WIB

Strategi Praktis Mengatasi Parental Burnout bagi Orang Tua

Rabu, 5 November 2025 - 12:12 WIB

Tanda-Tanda Parental Burnout, Saat Jadi Orang Tua Tak Lagi Memakai Hati

Selasa, 4 November 2025 - 13:13 WIB

Mengenal Diri Lewat Emosi Dengan Latihan Self-Awareness

Selasa, 4 November 2025 - 10:10 WIB

Self-Awareness, Kunci Hidup Seimbang dan Bahagia

Berita Terbaru

ilustrasi tentang Strategi Personal Branding untuk PRofesional Muda

Industri

Strategi Personal Branding Autentik untuk Profesional Muda

Jumat, 7 Nov 2025 - 15:15 WIB

ilustrasi strategi praktis mengatasi parental burnout

Parenting

Strategi Praktis Mengatasi Parental Burnout bagi Orang Tua

Kamis, 6 Nov 2025 - 12:12 WIB

ilustrasi Mengenal Diri Lewat Emosi Bagaimana Self-Awareness Membantu Mengelola Perasaan Negatif

Pengembangan Diri

Mengenal Diri Lewat Emosi Dengan Latihan Self-Awareness

Selasa, 4 Nov 2025 - 13:13 WIB

ilustrasi untuk artikel dengan tema Self Awareness

Pengembangan Diri

Self-Awareness, Kunci Hidup Seimbang dan Bahagia

Selasa, 4 Nov 2025 - 10:10 WIB