Ruanginspirasimu.com – Tahukah Kamu kenapa Kita Merasa Lapar dan Haus ? Apakah kamu pernah tiba-tiba merasa perut keroncongan di tengah aktivitas yang padat, atau tenggorokan terasa kering meski cuaca tidak begitu panas? Lapar dan haus adalah dua sensasi paling dasar yang sering kita anggap sepele.
Tapi tahukah kamu, bahwa rasa lapar dan haus bukan hanya sekadar sinyal tubuh yang meminta makan dan minum?
Mereka adalah bahasa tubuh yang sangat jujur.
Sebuah alarm alami yang menunjukkan bahwa ada kebutuhan yang belum terpenuhi.
Dan sering kali, kita justru terlalu sibuk atau terlalu cuek untuk mendengarkannya dengan sepenuh hati.
Tapi mari kita mulai dari awal, Apa sebenarnya yang membuat kita merasa lapar dan haus?
Dalam dunia biologi, rasa lapar terjadi saat tubuh mendeteksi penurunan kadar glukosa dalam darah.
Otak, khususnya bagian yang bernama hipotalamus, mengirimkan sinyal untuk mencari makanan.
Begitu pula dengan rasa haus, ia muncul saat kadar cairan tubuh menurun,
atau saat keseimbangan elektrolit terganggu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tubuh akan memberikan sinyal kepada kita untuk segera mengonsumsi air,
dan mengembalikan keseimbangan tersebut.
Namun lebih dari sekadar mekanisme biologis,
lapar dan haus adalah panggilan lembut dari tubuh yang berkata, “Hei, aku butuh perhatianmu.”
Bagi sebagian orang, lapar bisa jadi datang bukan karena tubuh benar-benar butuh energi,
tetapi karena hati sedang kosong.
Ada kalanya kita makan bukan karena perut lapar, tapi karena jiwa sedang lelah.
Dan ada kalanya juga, kita merasa haus bukan karena dehidrasi,
tetapi karena pikiran yang terlalu sibuk hingga lupa memberi waktu untuk bernapas.
Lapar dan haus juga punya sisi emosional.
Banyak penelitian psikologi menyebutkan bahwa stres, kecemasan,
bahkan kesepian bisa memengaruhi pola makan dan minum seseorang.
Itulah kenapa istilah seperti emotional eating muncul, makan sebagai bentuk pelarian, bukan kebutuhan.
Lalu, kapan waktu paling sering kita merasakan lapar dan haus?
Biasanya terjadi ketika tubuh kita sudah mulai kehabisan energi setelah 4–6 jam tidak makan.
Tapi uniknya, pola ini bisa berubah tergantung gaya hidup, kebiasaan tidur,
bahkan kondisi emosional kita.
Seseorang yang sedang gelisah atau banyak pikiran bisa merasa lapar lebih cepat,
bukan karena kalori habis, tapi karena ingin mencari pelipur lara melalui makanan.
Begitu pula dengan haus.
Kita bisa merasa haus bahkan sebelum benar-benar dehidrasi.
Otak kita sangat sensitif terhadap penurunan kadar air dalam tubuh.
Itu sebabnya, para ahli menyarankan untuk minum bahkan sebelum merasa haus.
Dimana biasanya kita mengabaikan rasa lapar dan haus ini?
Di tempat kerja.
Di tengah macet.
Saat mengejar deadline.
Ketika sedang sibuk dengan layar laptop atau handphone.
Banyak dari kita lebih memilih menunda makan dan minum demi menyelesaikan pekerjaan atau mengejar waktu,
tanpa sadar bahwa kita sedang menunda perhatian terhadap tubuh kita sendiri.
Dan ironisnya, tubuh yang tak diperhatikan bisa menjadi tubuh yang protes.
Pusing, lemas, sulit konsentrasi,
bahkan emosi tak stabil seringkali berasal dari hal sederhana, kurang makan atau minum.
Sumber Berita : Diolah Dari Berbagai Sumber
Halaman : 1 2 Selanjutnya