Ruanginspirasimu.com – Sebagai orang tua, apakah kamu pernah merasa bingung saat anak tiba-tiba marah, menangis keras-keras, atau diam seribu bahasa saat kecewa? Kadang kita terpaku, “Kenapa sih anakku begini?” Padahal, di balik semua itu, ada satu hal besar yang sedang dipelajari si kecil, mengelola emosi.
Mengajarkan anak mengenali dan mengelola emosinya bukan hal yang instan.
Butuh waktu, kesabaran, dan tentu saja, keterlibatan kita sebagai orang tua.
Yuk, kita bahas bareng-bareng cara yang bisa kamu lakukan,
supaya si kecil tumbuh jadi pribadi yang tangguh secara emosional.
Kenapa Kemampuan Mengelola Emosi Itu Penting dan Bagaimana Cara Mulai Mengajarkannya?
Bayangkan seseorang dewasa yang bisa tetap tenang meski dikritik,
atau mampu menenangkan diri saat marah,
itu semua berakar dari kecerdasan emosional yang diasah sejak kecil.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Anak yang belajar mengelola emosinya akan tumbuh menjadi individu dengan karakter,
Lebih mudah beradaptasi dalam lingkungan sosial,
Memiliki hubungan yang sehat dengan teman dan keluarga,
Mampu menghadapi tekanan atau tantangan tanpa stres berlebihan,
Lebih percaya diri dan mandiri,
Jadi, mengajarkan anak mengelola emosinya bukan sekadar untuk menghindari tantrum,
tapi untuk membekalinya menjalani kehidupan yang lebih damai dan penuh makna.
Pertanyaan besarnya dari para orang tua, Bagaimana memulainya?
Tentunya, Mulai dari hal yang paling Mendasar, Yaitu mengajari bagaimana mengenali Emosi,
Anak-anak belum punya kosa kata yang cukup untuk menamai apa yang mereka rasakan.
Kadang mereka marah, tapi bilangnya “nggak suka.”
Kadang mereka kecewa, tapi menunjukkan dengan rewel.
Maka tugas kita adalah membantu mereka mengenali dan memberi nama pada perasaannya.
Caranya bagaimana?
Coba deh lakukan hal-hal ini,
Saat anak terlihat marah, “Kamu kelihatan marah, ya? Ada yang bikin kesal?”
Saat anak menangis karena kecewa, “Sedih, ya? Nggak apa-apa, semua orang pernah sedih.”
Dengan membiasakan hal ini, anak akan belajar,
“Oh, ini yang namanya marah. Ini sedih. Ini kecewa.”
Dan itu langkah awal dari proses panjang pengelolaan emosi.
Setelah membantu anak mengenali dan memahami emosinya,
Berikutnya lakukan validasi Emosi Anak, Bukan Menyuruh mereka Diam ketika sedang emosi,
Kita seringkali refleks berkata,
“Udah, jangan nangis!” atau “Gitu aja marah?”,
tanpa sadar itu mengabaikan perasaan anak.
Padahal, tugas kita bukan menyuruh mereka menekan emosi,
tapi mengajarkan cara menyalurkan emosi dengan cara yang sehat.
Alih-alih menyuruh diam, cobalah,
“Nggak apa-apa kalau kamu nangis. Mama di sini kok.”
“Kamu marah, ya? Yuk, kita tarik napas dulu sama-sama.”
Anak yang divalidasi akan merasa didengar, dan merasa aman untuk belajar menenangkan diri.
Dengan membantu anak melakukan validasi emosinya,
dan memberikan kekuatan bahwa kamu sebagai orang tua,
selalu berada bersamanya,
mendampingi mereka melewati emosinya,
Selanjutnya adalah bagaimana melatih anak melewatinya dengan mudah,
Cara yang umum adalah misalkan dengan melatih Anak untuk Mengatur Napas dan Menenangkan Diri,
Salah satu teknik sederhana dan efektif yang bisa dikenalkan sejak dini adalah teknik pernapasan.
Bisa dilakukan saat anak mulai tampak kesal atau marah,
“Ayo, kita ambil napas dalam… tahan… lalu hembuskan perlahan. Yuk, kita ulangi tiga kali.”
Permainan seperti meniup balon imajiner,
atau meniup kapas di tangan juga bisa jadi cara seru untuk melatih napas anak.
Sumber Berita : Diolah Dari Berbagai Sumber
Halaman : 1 2 Selanjutnya