Ruanginspirasimu.com — Kepercayaan diri seorang anak tidak hanya dibentuk dari kata-kata lembut seorang ibu, tetapi juga dari cara seorang ayah hadir, mempercayai, dan meneguhkan langkah kecil anaknya.
Dalam perjalanan tumbuh kembang seorang anak, sosok ayah sering kali berada di belakang layar, seolah hanya menjadi pelengkap dalam drama kehidupan keluarga.
Namun, di balik ketegasannya, diam-diam seorang ayah menyimpan pengaruh besar yang bisa menentukan arah hidup anaknya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Banyak ayah berpikir bahwa perannya sebatas memenuhi kebutuhan materi, memastikan keluarga aman dan cukup.
Padahal, di balik semua itu, anak juga butuh merasa dilihat, didengar, dan dihargai oleh sosok ayahnya.
Bayangkan seorang anak yang berani tampil di depan kelas karena tahu,
ayahnya pernah berkata, “Ayah percaya kamu bisa.”
Kalimat sederhana itu bisa menumbuhkan kekuatan yang bertahan seumur hidup.
Mengapa Figur Ayah Begitu Penting?
Tak ada momen kecil dalam perjalanan tumbuh kembang seorang anak.
Pernahkah kamu memperhatikan bagaimana mata seorang anak berbinar saat ayahnya memuji, “Kamu hebat, Nak”?
Bagi anak, satu kalimat sederhana itu bisa menjadi bahan bakar percaya diri yang bertahan seumur hidup.
Figur ayah sering kali terlihat tegas, rasional, bahkan cenderung diam.
Namun di balik sikapnya, tersimpan pengaruh besar yang membentuk cara anak memandang dirinya sendiri dan dunia.
Secara psikologis, kepercayaan diri anak tumbuh dari dua hal utama, rasa aman dan validasi diri.
Ibu biasanya menjadi sumber kehangatan, sementara ayah memberi rasa aman lewat ketegasan dan keberanian.
Kombinasi keduanya membuat anak tumbuh seimbang, berani mencoba, tapi juga tahu kapan harus berhenti.
Ketika ayah hadir secara emosional, anak belajar bahwa keberanian bukan berarti tanpa takut,
melainkan mampu melangkah meski takut.
Dari situlah pondasi self-esteem dibangun.
Sumber Berita : Diolah Dari Berbagai Sumber
Halaman : 1 2 3 4 Selanjutnya






















